Bantenku.com, SERANG - Kepala Dinas Pendidikan Banten Engkos Kosasih mengatakan upaya meningkatkan kualitas SDM dan meningkatkan daya saing produk Indonesia dalam persaingan global diperlukan pengembangan-pengembangan sektor pendidikan.
Hal tersebut yang menyadari dinas pendidikan Provinsi Banten agar diperlukan adanya pihak yang berkompetensi dalam sektor pendidikan yang mempunyai jaringan yang luas untuk membantu dan menjadi penerjemah dan jembatan antara kebijakan pemerintah dengan pelaku sektor pendidikan di lapangan untuk meningkatkan akselerasi pemanfaatan keberadaan program pendidikan bagi masyarakat.
Engkos menambahkan kondisi tersebut dapat diimplementasikan dalam bentuk teaching factory pada sekolah-sekolah di Banten. Kita akan kembangkan 4 sektor bidang di mana setiap SMK yang mempunyai potensi di bidang tersebut, harus mampu mengembakan produk sebagai branding Banten agar layak di pasarkan,” kata Engkos Kosasih, Kepala Dinas Pendidikan, kepada Bantenku.com, Rabu (04/03/2015).
Lanjut Engkos, keempat sektor bidang tersebut adalah pertanian, mesin maritim, mesin manufaktur dan mesin perkakas. Di mana pertanian akan mengembangkan industri misalnya traktor tangan, mesin pengering gabah dan pompa air. Untuk sektor industri mesin maritim yaitu, motor tempel, cold strorage/lemari pendingin, untuk industri mesin manufaktur yaitu, genset, mesin pengolah limbah plastik dan untuk industri mesin perkakas yaitu tooling dan mesin bubut.
“Ya banyak industri yang akan kita kembangkan dan akan kita terapkan kepada siswa SMK di Banten agar mampu berkreasi menghasilkan produk unggulan. Kita juga akan kembangkan motor tempel untuk para nelayan dan ini menjadi prioritas dinas pendidikan,” kata Engkos.
Edukasi itu akan diajarkan di lima sekolah. Bagaimana membuat komponen-komponen motor tempel serta merakitnya bersama enam orang tenaga ahli dari PT Global Banten Edukasi.
Semoga program ini mampu memacu semangat para siswa SMK untuk mengelurkan kreatifitasnya, lanjut Engkos. “Dengan masih adanya ketimpangan antara mutu lulusan dengan kebutuhan SDM di dunia industri yang menuntut kompetensi lulusan SMK sesuai dengan kebutuhan industri yang ada di Banten, program ini diharapkan bisa jadi solusi yang baik dan mengurangi angka pengangguran,” tambah Engkos.(sha)