Sabtu, 27 September 2025 |
13:25 wib: Humas PIK2 Berpartisipasi Aktif di Haul Syeikh Nawawi Tanara Al-Bantani ke-132 20:11 wib: Kawasan PIK 2 Terbuka untuk Kegiatan Keagamaan dan Sosial 11:29 wib: Ingin Hiburan Santai di Tepi Pantai, Kini Hadir Kadena Glamping Dive Resort Anyer Sebagai Destinasi 07:54 wib: Anggota Fraksi Gerindra DPRD Banten, Taufik Hidayat Apresiasi Program “PWN Eksplore Desa Kedesa” 15:16 wib: Bawaslu Apresiasi Bupati Serang Terbitkan SE tentang PSU Pilkada 2024 sebagai Hari Libur 18:44 wib: Bupati Tatu Ajak Kawal PSU Pilkada Kabupaten Serang dengan Riang Gembira 18:38 wib: Bupati Serang Lantik Ratusan CPNS dan PPPK Formasi 2024 10:02 wib: PLT Bapenda Banten: Pesan Gubernur, Penghapusan Denda Pajak Harus Bebas Pungli 10:43 wib: Sekda Tekankan ASN Pemkab Serang Efisiensi Anggaran Secara Cerdas 21:32 wib: Sosialisasi Pemungutan Suara Ulang KPU Kabupaten Serang. 19 April 2025

Indonesia Butuh Setahun Vaksin Corona, Prediksi Dari Menristek

Publisher: Admin Web Dibaca: 35007 Pengunjung
foto ilustrasi vaksin, sumber : mcnnindonesia.com

BantenKu, JAKARTA - Kementerian Riset dan Teknologi/ Badan Riset dan Inovasi Nasional (Kemenristek/ BRIN) memprediksi Indonesia membutuhkan waktu satu tahun untuk menemukan vaksin virus corona (SARS-CoV-2).

Menristek/Kepala BRIN Bambang Brodjonegoro mengatakan saat ini Konsorsium Covid-19 sedang mengkaji dan mengembangkan obat dan vaksin Covid-19.

"Tentunya terkait obat dan vaksin ini jangka menengah-panjang bagi Konsorsium. Vaksin itu butuh satu tahun, kecuali ada vaksin di luar yang bisa produksi di dalam negeri," kata Bambang saat konferensi persi di Gedung BNPB, Jakarta, Senin (6/4).

Bambang juga mengatakan saat ini prioritas jangka pendek berfokus pada penelitian terkait tanaman herbal yang berpotensi meningkatkan imun tubuh agar terhindar dari kemungkinan tertular virus Covid-19, pengembangan Alat Pelindung Diri (APD).

Dalam jangka waktu menengah, konsorsium juga mengembangkan dan mengkaji Rapid Test Kit Covid-19, baik untuk deteksi awal maupun deteksi akhir.

Selain itu konsorsium juga mengkaji pengembangan suplemen, multivitamin, dan immune modulator dari berbagai tanaman Indonesia, pengembangan robot layanan (service robot), Smart Infusion Pump, pengembangan ventilator (alat bantu pernafasan),

"Selain vaksin kita fokus ke suplemen, untuk jaga imunitas tubuh dengan berbagai bahan yang ada di Indonesia dan obat. Salah satu yang diuji adalah pil kina. Karena pil ini sama dengan chloroquine," ujar Bambang.

Sebelumnya, Bambang menargetkan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) mampu menciptakan alat tes virus corona polymerase chain reaction (PCR) portabel dalam waktu kurang dari satu bulan.

Selain itu, Bambang juga menargetkan BPPT untuk memproduksi 100 ribu alat rapid test dalam waktu satu hingga dua bulan ke depan.

Alat rapid test ini mampu memberikan hasil cepat dalam waktu sekitar 15 menit. Akan tetapi tingkat sensitivitas alat rapid test hanya 75 persen.

sumber : mcnnindonesia.com


[Red]

KOMENTAR DISQUS :

Top