Jumat, 14 November 2025 |
13:25 wib: Humas PIK2 Berpartisipasi Aktif di Haul Syeikh Nawawi Tanara Al-Bantani ke-132 20:11 wib: Kawasan PIK 2 Terbuka untuk Kegiatan Keagamaan dan Sosial 11:29 wib: Ingin Hiburan Santai di Tepi Pantai, Kini Hadir Kadena Glamping Dive Resort Anyer Sebagai Destinasi 07:54 wib: Anggota Fraksi Gerindra DPRD Banten, Taufik Hidayat Apresiasi Program “PWN Eksplore Desa Kedesa” 15:16 wib: Bawaslu Apresiasi Bupati Serang Terbitkan SE tentang PSU Pilkada 2024 sebagai Hari Libur 18:44 wib: Bupati Tatu Ajak Kawal PSU Pilkada Kabupaten Serang dengan Riang Gembira 18:38 wib: Bupati Serang Lantik Ratusan CPNS dan PPPK Formasi 2024 10:02 wib: PLT Bapenda Banten: Pesan Gubernur, Penghapusan Denda Pajak Harus Bebas Pungli 10:43 wib: Sekda Tekankan ASN Pemkab Serang Efisiensi Anggaran Secara Cerdas 21:32 wib: Sosialisasi Pemungutan Suara Ulang KPU Kabupaten Serang. 19 April 2025

Warga Bayah Kembali Setop Angkutan Material Pabrik Semen Merah Putih

Publisher: Admin Web Dibaca: 66854 Pengunjung

Bantenku.com, Bayah– Sejumlah warga di Kecamatan Bayah, Kabupaten Lebak, Banten, kembali melakukan aksi protes terkait keberadaan kerusakan infratsruktur jalan yang disebabkan oleh aktivitas kendaraan perusahaan Semen Merah Putih milik PT Cemindo Gemilang yang ada di wilayah mereka. Aksi ini dimulai sekitar pukul 14.00 Wib, Senin (29/9/2014) siang dan masih berlangsung hingga sore tadi.

Pantauan Bantenku.com di lapangan, sekitar 50 warga menjalankan aksinya di ruas jalan Bayah-Cibareno tepatnya di kampung Purwodadi, Desa Pamubulan, Kecamatan Bayah, Kabupaten Lebak Banten. Warga pun menghentikan paksa sekitar 100 kendaraan dum truk yang mengangkut material pabrik  semen yang melintas di lokasi aksi.

“Perusahaan semen telah semena-mena kepada kami. Menggunakan jalan umum dan merusaknya untuk kepentingan perusahaan, namun tidak pernah memperbaikinya. Sementara kami selalu dirugikan dengan jalan yang rusak dan berdebu,” teriak sejumlah warga yang ditemui di lokasi aksi.

Warga mengaku kecewa terhadap pemerintah setempat, yang terkesan membiarkan kondisi jalan yang rusak. Warga pun menuding, pembiaran yang dilakukan oleh pemerintah karena adanya konspirasi antara pihak perusahaan dengan pemerintah.

Hingga berita ini diturunkan, sejumlah warga masih menahan paksa sejumlah kendaraan milik perusahaan semen merah putih. Sementara, beberapa perwakilan pendemo sedang melakukan pertemuan dengan perusahaan. (Rian)

KOMENTAR DISQUS :

Top