Sabtu, 27 September 2025 |
13:25 wib: Humas PIK2 Berpartisipasi Aktif di Haul Syeikh Nawawi Tanara Al-Bantani ke-132 20:11 wib: Kawasan PIK 2 Terbuka untuk Kegiatan Keagamaan dan Sosial 11:29 wib: Ingin Hiburan Santai di Tepi Pantai, Kini Hadir Kadena Glamping Dive Resort Anyer Sebagai Destinasi 07:54 wib: Anggota Fraksi Gerindra DPRD Banten, Taufik Hidayat Apresiasi Program “PWN Eksplore Desa Kedesa” 15:16 wib: Bawaslu Apresiasi Bupati Serang Terbitkan SE tentang PSU Pilkada 2024 sebagai Hari Libur 18:44 wib: Bupati Tatu Ajak Kawal PSU Pilkada Kabupaten Serang dengan Riang Gembira 18:38 wib: Bupati Serang Lantik Ratusan CPNS dan PPPK Formasi 2024 10:02 wib: PLT Bapenda Banten: Pesan Gubernur, Penghapusan Denda Pajak Harus Bebas Pungli 10:43 wib: Sekda Tekankan ASN Pemkab Serang Efisiensi Anggaran Secara Cerdas 21:32 wib: Sosialisasi Pemungutan Suara Ulang KPU Kabupaten Serang. 19 April 2025

9 Siswa SMP Cijaku Lebak Banten,Terjatuh Saat Jembatan Yang Mereka Lewati Putus

Publisher: Redaksi Bantenku Dibaca: 43246 Pengunjung
Jembatan Gantung.doc Istimewa

BantenKu,Lebak - Sembilan siswa SMP 4 Cijaku jatuh saat hendak melintas di atas jembatan gantung Lebak Nangka, Desa Ciapus, Kecamatan Cijaku, Lebak. Mereka jatuh akibat tali jembatan terputus.

Kejadian ini bermula ketika 14 siswa tengah berkemah pada Sabtu (12/2) sekitar pukul 11.00 WIB. Mereka hendak menyeberang jembatan gantung di atas Sungai Peucangpari.

Namun, tiba-tiba jembatan itu putus. Sembilan siswa yang sedang menyeberang terjatuh ke sawah dan mengalami luka ringan.

"Betul, 9 orang luka ringan. Mereka baru mau nyeberang belum sampai di atas sungainya," ujar relawan BPBD Kecamatan Cihara, Rudaya, kepada awak media, Senin (14/3/2022).

Rudaya mengatakan, pada saat kejadian, cuaca sedang hujan deras. Kondisi jembatan sudah lapuk karena tidak mendapat perawatan sejak 2011. Akibatnya, jembatan tidak mampu menopang beban di atasnya.

Saat ini, sembilan siswa yang menjadi korban harus mendapat perawatan. Mereka dirawat di rumah masing-masing.

"Iya dirawat di rumah masing-masing," tuturnya.

Lebih lanjut, Rudaya menjelaskan jembatan tersebut merupakan akses satu-satunya Desa Ciapus, Kecamatan Cijaku, dengan Desa Citepuseun, Kecamatan Cihara. Saat ini, warga Desa Ciapus tengah terisolir lantaran tidak ada akses alternatif bagi warga.

"Warga belum bisa lewat nggak ada akses. Apalagi sekarang kondisi airnya sedang tinggi, kalau nggak tinggi bisa saja lewat," ucap Rudaya.

Terpisah, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kabupaten Lebak Irfan Suyatufika mengatakan pihaknya tengah meninjau jembatan tersebut. Saat ini pihaknya belum dapat memastikan penyebab putusnya jembatan.

"Iya kami masih di lokasi, masih meninjau. Nanti dikabari lagi ya," kata Irfan.


(Red)

Detik


KOMENTAR DISQUS :

Top