Jumat, 14 November 2025 |
13:25 wib: Humas PIK2 Berpartisipasi Aktif di Haul Syeikh Nawawi Tanara Al-Bantani ke-132 20:11 wib: Kawasan PIK 2 Terbuka untuk Kegiatan Keagamaan dan Sosial 11:29 wib: Ingin Hiburan Santai di Tepi Pantai, Kini Hadir Kadena Glamping Dive Resort Anyer Sebagai Destinasi 07:54 wib: Anggota Fraksi Gerindra DPRD Banten, Taufik Hidayat Apresiasi Program “PWN Eksplore Desa Kedesa” 15:16 wib: Bawaslu Apresiasi Bupati Serang Terbitkan SE tentang PSU Pilkada 2024 sebagai Hari Libur 18:44 wib: Bupati Tatu Ajak Kawal PSU Pilkada Kabupaten Serang dengan Riang Gembira 18:38 wib: Bupati Serang Lantik Ratusan CPNS dan PPPK Formasi 2024 10:02 wib: PLT Bapenda Banten: Pesan Gubernur, Penghapusan Denda Pajak Harus Bebas Pungli 10:43 wib: Sekda Tekankan ASN Pemkab Serang Efisiensi Anggaran Secara Cerdas 21:32 wib: Sosialisasi Pemungutan Suara Ulang KPU Kabupaten Serang. 19 April 2025

Pimpinan PT. PWI 2 diduga aniyaya Karyawan, Korban tantang lewat jalur Hukum

Publisher: Redaksi Bantenku Dibaca: 99610 Pengunjung
Foto : Ilustrasi penganiyaan

Bantenku.com, SERANG - Tindakan arogansi pemukulan yang dilakukan Pimpinan PT. Parkland World Indonesian Plant 2, Jumin Suryono selaku factory manager di ketahui menimpa Sudrajad selaku pengawas bagian logistic stock fit, melalui pengacaranya Sudrajat akan membawa kasus pemukulan yang terjadi pada pada Senin, 9 oktober lalu ke ranah hukum.

Saat dikonfirmasi, Sudrajad kepada Bantenku.com mengatakan, kronologis kejadian pemukulan tersebut bermula ketika dirinya sedang melakukan pekerjaan persiapan untuk exsport barang, tiba-tiba datang Jumin Suryono melakukan pengecekan, seusai melakukan pengecekan Jumin Suryono selaku factory manager emosinya memuncak kemudian melakukan pemukulan tepat dibahu kiri sambil melontarkan perkataan kasar.

"Saya merasa pekerjaan yang saya lakukan sudah sesuai flaw chat namun masih saja dianggap tidak sesuai oleh Jumin Suryono, saya masih bisa terima ketika di komplain soal kinerja, tapi tidak harus memukul dan keluar kata-kata kasar, ini jelas sebuah intimidasi oknum pimpinan terhadap buruh," katanya. Jumat, (23/10).

Lanjut Sudrajad, Dirinya pun sudah melaporkan permasalahan ini kepada bidang advokasi Serikat Pekerja Nasional (SPN) PWI 2 yang sudah ditindak lanjuti, sehingga dilakukannya sidang antara pihak SPN dan Jumin Suryono selaku factory manager, sehingga munculah surat pernyataan dari Jumin Suryono yang membenarkan soal kejadian tersebut dan berjanji tidak akan mengulangi kembali perbuatannya, namun dalam poin 2 surat pernyataan Jumin Suryono mengaku melakukan pemukulan menggunakan kertas 13 lembar yang di gulung bukan menggunakan tangan padahal jelas banyak saksi yang melihat.

"Penanganan SPN melalui bidang advokasi terhadap kasus ini membuat saya tidak puas karena saya menganggap surat pernyataan yang di buat Jumin Suryono adalah pernyataan sepihak, dikarenakan saat dilakukannya sidang saya tidak di ikut sertakan, untuk itu dalam permasalahan kasus pemukulan ini, dengan didampingi pengacara, saya berencana melaporkan kasus ini ke Polda Banten," jelasnya.

Sementara ditemui Sarifudin selaku Ketua SPN PWI 2 di dampingi Takwin Kepala Bidang Advokasi membenarkan adanya laporan yang masuk soal pemukulan terhadap saudara Sudrajad yang dilakukan oleh Juman Suryono selaku pimpinan PT. PWI 2 dengan jabatan factory manager.

"Kami sudah menemui pelaku dan melakukan sidang terhadap pelaku pemukulan dan persoalan ini di benarkan oleh pelaku, namun dalam surat pengaduan yang di tulis Sudrajad selaku korban tidak melakukan upaya tuntutan apapun, sehingga muncul surat pernyataan dari pelaku untuk tidak mengulanginya lagi, kami juga sudah menyerahkan fhoto copy surat pernyataan yang dibuat pelaku kepada korban untuk dipelajari, ketika memang belum merasa puas, kami juga mempersilahkan korban untuk melakukan upaya perlawanan hukum," tuturnya.

Hingga berita ini dipublish, tim liputan bantenku.com , Jumaat (23/10) berupaya mengkonfirmasi kepada pihak manajemen perusahaan namun belum mendapatkan jawaban dan beralasan sedang meeting. (Ali).

KOMENTAR DISQUS :

Top