Sabtu, 27 September 2025 |
13:25 wib: Humas PIK2 Berpartisipasi Aktif di Haul Syeikh Nawawi Tanara Al-Bantani ke-132 20:11 wib: Kawasan PIK 2 Terbuka untuk Kegiatan Keagamaan dan Sosial 11:29 wib: Ingin Hiburan Santai di Tepi Pantai, Kini Hadir Kadena Glamping Dive Resort Anyer Sebagai Destinasi 07:54 wib: Anggota Fraksi Gerindra DPRD Banten, Taufik Hidayat Apresiasi Program “PWN Eksplore Desa Kedesa” 15:16 wib: Bawaslu Apresiasi Bupati Serang Terbitkan SE tentang PSU Pilkada 2024 sebagai Hari Libur 18:44 wib: Bupati Tatu Ajak Kawal PSU Pilkada Kabupaten Serang dengan Riang Gembira 18:38 wib: Bupati Serang Lantik Ratusan CPNS dan PPPK Formasi 2024 10:02 wib: PLT Bapenda Banten: Pesan Gubernur, Penghapusan Denda Pajak Harus Bebas Pungli 10:43 wib: Sekda Tekankan ASN Pemkab Serang Efisiensi Anggaran Secara Cerdas 21:32 wib: Sosialisasi Pemungutan Suara Ulang KPU Kabupaten Serang. 19 April 2025

Waspada..Serangga Tumbuhan Jenis Baru pada Gandum Impor..masuk ke Banten

Publisher: Redaksi Bantenku Dibaca: 5194 Pengunjung
Foto ; Ilustrasi

Bantenku.com, CILEGON- Balai Karantina Pertanian (BKP) Kelas II Cilegon berhasil melakukan fumigasi terhadap gandum impor asal Ukraina sebanyak 6.825 ton. Langkah fumigasi itu ditempuh untuk mencegah penyebaran organisme penganggu tumbuhan jenis serangga Sitophilus Granarius.

Kepala Pusat Karantina Tumbuhan Badan Karantina Pertanian, Antardjo Dikin mengatakan, jenis serangga itu tergolong dalam kategori A1 atau belum ada Indonesia. “Kalau sampai masuk ke Indonesia, tidak mudah untuk memberantasnya. Karena dia juga akan menyebar. Belum lagi juga akan membutuhkan biaya yang tidak sedikit untuk memberantasnya,” ujarnya dalam keterangan pers di Kantor BKP Kelas II Cilegon, Jumat (2/12/2016) malam.

Serangga itu, lanjut dia, merupakan jenis organisme pengganggu tumbuhan yang dapat merugikan petani dan pengusaha di bidang agribisnis. “Kalau serangga itu masih tersisa, dia bisa menghabiskan bijih gandum itu menjadi tepung dan sudah tidak bisa dikonsumsi lagi. Dan serangga ini yang bisa menghabiskan komoditi lainnya seperti beras,” terangnya.

Fumigasi dilakukan oleh profesional yang dibiayai oleh importir dengan menggunakan bahan aktif metil bromida (CH3BR) dan diketahui pula oleh perwakilan dari Kedutaan Besar Ukraina.

Sementara itu, Kepala BKP Kelas II Cilegon Bambang Haryanto mengatakan, informasi yang ia himpun Pemerintah Ukraina juga sudah memberikan sanksi tegas pada petugas fumigasinya atas temuan tersebut. “Selama ini yang sering kita temukan itu umumnya adalah jamur, tapi kali ini yang kita temukan adalah jenis serangga yang tergolong paling ganas. Makanya butuh treatment khusus melalui fumigasi, dan sudah kita pastikan mati,” katanya.

Dikatakan, gandum itu diimpor dari Ukraina dengan menggunakan kapal MV. Mastro Nikolas pada 1 September lalu memalui Pelabuhan Laut Cigading, Cilegon dan disimpan di gudang milik PT KIEC.

[Red]



KOMENTAR DISQUS :

Top