Sabtu, 27 September 2025 |
13:25 wib: Humas PIK2 Berpartisipasi Aktif di Haul Syeikh Nawawi Tanara Al-Bantani ke-132 20:11 wib: Kawasan PIK 2 Terbuka untuk Kegiatan Keagamaan dan Sosial 11:29 wib: Ingin Hiburan Santai di Tepi Pantai, Kini Hadir Kadena Glamping Dive Resort Anyer Sebagai Destinasi 07:54 wib: Anggota Fraksi Gerindra DPRD Banten, Taufik Hidayat Apresiasi Program “PWN Eksplore Desa Kedesa” 15:16 wib: Bawaslu Apresiasi Bupati Serang Terbitkan SE tentang PSU Pilkada 2024 sebagai Hari Libur 18:44 wib: Bupati Tatu Ajak Kawal PSU Pilkada Kabupaten Serang dengan Riang Gembira 18:38 wib: Bupati Serang Lantik Ratusan CPNS dan PPPK Formasi 2024 10:02 wib: PLT Bapenda Banten: Pesan Gubernur, Penghapusan Denda Pajak Harus Bebas Pungli 10:43 wib: Sekda Tekankan ASN Pemkab Serang Efisiensi Anggaran Secara Cerdas 21:32 wib: Sosialisasi Pemungutan Suara Ulang KPU Kabupaten Serang. 19 April 2025

Meresahkan Warga Petir Pasang Spanduk Tolak Truk Proyek Galian

Publisher: Redaksi Bantenku Dibaca: 28812 Pengunjung

BantenKu, SERANG - Proyek galian di Desa Cimaung Kecamatan Cikeusal yang dibawa oleh kendaraan truk besar muatan tanah galian dihadang dengan membentang spanduk oleh warga Desa Mekar baru Kecamatan Petir, hal itu terjadi karena keberadaan galian tersebut meresahkan masyarakat sekitar, Selasa (20/4/2021).

Koordinator Aksi Elva Farid mengatakan aksi yang dilakukan hari ini pertama menyikapi banyaknya tanah yang berserakan di jalanan. Sehingga saat panas jalanan jadi berdebu dan saat hujan menjadi licin. "Banyak pengendara yang jatuh karena licin," ujarnya.

Kedua kata dia, sopir pengangkut tanah tersebut pun kerap ugal ugalan. Padahal kendaraan yang digunakan berukuran besar sehingga mengganggu pengguna jalan dan warga yang melintas.  "Intinya masyarakat terganggu dengan polusi debu dan jalan kotor ke kendaraan setempat serta licin, tadi pagi juga ada yang jatuh. Sopir ngebut mulu di tambah melintasi jalur yg bukan untuk truk indek 24," katanya.

Ia mengatakan galian tersebut sudah beroperasi sekitar satu bulan. Saat aksi tadi warga memberhentikan sejumlah kendaraan truk  sebelum bisa bertemu dengan pihak perusahaan. Namun perusahaan meminta diadakan pertemuan dengan masyarakat. "Silakan pertemuan asal tidak beroperasi lagi. Karena malam juga dia operasi dan sangat mengganggu karena bising apalagi mobil besar," tuturnya.

Elva mengatakan lokasi proyek galian tersebut ada di Desa Cimaung Kecamatan Cikeusal, sedangkan masyarakat yang aksi berasal dari Desa Mekarsari sebagai daerah yang dilintasi proyek tersebut. "Kalau kita jauh cuma posisinya warga yang dilintasi sangat terganggu," tuturnya.

Ia berharap pemerintah terkait bisa menutup proyek galian yang meresahkan tersebut. Sebab jalan yang kerap dilintasi adalah jalan utama. "Jalan utama apalagi jalur dari Petir ke Cikeusal jalan kecil sebetulnya gak boleh untuk armada indek 24 paling indek 7 ini yang operasi mobil besar sementara kapasitas jalan tidak memungkinkan untuk mobil besar," ucapnya.


[Herdi/Red]

KOMENTAR DISQUS :

Top