Sabtu, 27 September 2025 |
13:25 wib: Humas PIK2 Berpartisipasi Aktif di Haul Syeikh Nawawi Tanara Al-Bantani ke-132 20:11 wib: Kawasan PIK 2 Terbuka untuk Kegiatan Keagamaan dan Sosial 11:29 wib: Ingin Hiburan Santai di Tepi Pantai, Kini Hadir Kadena Glamping Dive Resort Anyer Sebagai Destinasi 07:54 wib: Anggota Fraksi Gerindra DPRD Banten, Taufik Hidayat Apresiasi Program “PWN Eksplore Desa Kedesa” 15:16 wib: Bawaslu Apresiasi Bupati Serang Terbitkan SE tentang PSU Pilkada 2024 sebagai Hari Libur 18:44 wib: Bupati Tatu Ajak Kawal PSU Pilkada Kabupaten Serang dengan Riang Gembira 18:38 wib: Bupati Serang Lantik Ratusan CPNS dan PPPK Formasi 2024 10:02 wib: PLT Bapenda Banten: Pesan Gubernur, Penghapusan Denda Pajak Harus Bebas Pungli 10:43 wib: Sekda Tekankan ASN Pemkab Serang Efisiensi Anggaran Secara Cerdas 21:32 wib: Sosialisasi Pemungutan Suara Ulang KPU Kabupaten Serang. 19 April 2025

5 Terbaik tingkat Nasional, Kabupaten Serang jadi Pilot Project Percepatan Penurunan AKI

Publisher: Redaksi Bantenku Dibaca: 16457 Pengunjung

BantenKu, SERANG - Kementerian Dalam Negeri Republik Indonesia (Kemendagri RI) menetapkan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Serang masuk 5 dari 10 kabupaten terbaik tingkat nasional atas capaian percepatan penurunan angka kematian ibu (AKI) selama empat (4) tahun terakhir.

Bahkan, program percepatan penurunan AKI Pemkab Serang juga menjadi percontohan (Pilot Project) untuk di ajarkan kepada pemerintah provinsi, kabupaten dan kota se Indonesia oleh Kemendagri melalui Direktorat Jendral (Ditjen) Bina Pembangunan Daerah (Bina Bangda).

Hal itu terungkap pada Monitoring dan Evaluasi Implementasi Program Perencanaan dan Penganggaran Terintegrasi Kesehatan Reproduksi (PPT Kespro) dalam rangka percepatan AKI di Kabupaten Serang antara Kemendagri dan Pemkab Serang di Aula TB. Syam’un pada Selasa, 4 Maret 2025.

Direktur Sinkronisasi Urusan Pemerintah Darah IV (SUPD IV) Direktorat Jendral (Ditjen) Bina Pembangunan Daerah (Bina Bangda) Kemendari, Paudah mengatakan dengan kehadirannya di Kabupaten Serang untuk melihat langsung dan berdiskusi dengan stekholder terkait program penurunan angka kematian ibu dari peningkatan kesehatan reproduksi.

”Alhamdulillah memang Kabupaten Serang ini yang terbaik, kalau kita lihat tadi disampaikan informasinya memang luar biasa berkerja tidak lagi sendirian sudah mengintegrasikan antar lintas sektor, lintas dinas, bahkan dengan mitra-mitra pembangunan dengan pemerintah daerah dengan asosiasi, masyarakat dan lainnya,”ujarnya.

Menurut Paudah, apa yang sudah dilakukan oleh Pemkab Serang sudah sangat baik dalam penanganan percepatan penurunan AKI di Kabupaten Serang. ”Ini juga pada akhirnya kinerja untuk pemerintah daerah, khususnya penanganan kesehatan reproduksi ini menjadi terbaik di antara beberapa kabupaten yang menjadi lokus program,”katanya.

Paudah memastikan, Kemendagri melalui Ditjen Bina Bangda akan mencoba mereplikasi dan pada tataran manajemen sudah menyiapkan modul untuk mereplikasikannya. ”Serang adalah Kabupaten yang menjadi tempat atau lokasi yang kita angkut seluruh aktivitasnya di dalam modul kita, untuk kita ajarkan ke provinsi atau kabupaten dan kota yang lain di Indonesia,”terangnya.

Penjabat Sekretaris Daerah (Pj Sekda) Kabupaten Serang, Rudy Suhartanto mengatakan bahwa Kabupaten Serang dinilai Pemerintah Pusat termasuk dari 10 kabupaten kota percontohan untuk penanganan percepatan angka kematian ibu dan bayi (AKI/AKB) di Indonesia. Dalam prakteknya, dari 10 daerah Kabupaten Serang masuk 5 besar yang terbaik dalam proses penanganan selama 4 tahun terakhir sekitar 70 kasus saat sudah di angka hanya 30 kasus.

”Memang perkembangannya dianggap yang paling cepat. Ini menunjukkan kesungguhan pemerintah daerah dengan berbagai macam programnya, kemudian dari unsur masyarakat, kelembagaan, kesehatannya, kemudian pemerintahan di level bawah dan masyarakat bisa bersama-sama bersinergi agar angka ini bisa cepat menurun,”ujarnya.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Serang, Rahmat Fitriadi menyebutkan untuk kasus penurunan AKI di Kabupaten Serang sangat siginifikan tercatat pada Tahun 2022 AKI di angka 54 kasus, Tahun 2023 di angka 34 kasus, dan di 2024 menjadi 33 kasus AKI.

”Turunnya luar biasa hampir separuh. Untuk angka kematian bayi juga seperti itu, terjadi penurunan yang signifikan yang kemarin di angka 224 kasus di tahun 2023, di 2024 turun lagi menjadi 212 kasus,”paparnya.

Lebih lanjut Rahmat memaparkan, untuk program percepatan penurunan AKI dimulai sejak November 2021 di awali sebanyak 5 kementerian dan lembaga setingkat menteri bertemu Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah menyerahkan surat penetapan Kabupaten Serang sebagai lokus pilot project nya.

Kelima lintas sektor tersebut meliputi, Kemendagri sebagai leading sektornya, Kemenkes, BKKBN yang saat ini Badan Pengendalian Penduduk (BPP), Bappenas, dan Kementerian Kemenko Bidang PMK. ”Program ini dimulai November Tahun 2021, dan Tahun 2022 kita proses membuat program lintas sektor (OPD) semuanya yang hadir tadi,”jelasnya.(RED)

KOMENTAR DISQUS :

Top